"Backpacker" Ramadhan

Alhamdulillah ramadhan tahun ini Allah kasih kesempatan saya untuk bisa merasakan kembali kentalnya nuansa idadah. Setelah selama satu tahun penantian ini akhirnya juga merasakan hadir kembali di bukan ini. Yaa, mudah-mudahan diberi kesempatan untuk mengakhirinya secara sempurna. Amin Ya Allah. (penuh harap)



Nah, belajar dari ramdhan tahun lalu, saya mencoba memperlakukan ramadhan kali ini agak lebih produktif dan, ya, coba-coba mendapatkan suasana yang berbeda tiap harinya. Mnecoba solat tarawih tiap malamnya di masjid yang berbeda. Mudah-mudahan bisa 15 masjid bisa dikunjungi di sekitar tempatku tinggal kini. Di Depok. Pengennya sih bisa satu malam satu masjid. Jadi kurang lebih 30 masjid akan saya kunjungi untuk solat tarawih. Saya entah mengapa begitu mudah untuk menghayati atau bermunajat dengan kesendirian. Tidak adanya orang-orang yang kenal membuat saya lebih merasakan kehadiran Allah begitu dekat dengan saya. Dan konsentrasi menjadi lebih mendalam. Muhasabah maksudnya. Tidak lain hanya untuk semakin hari semakin menghayati betapa kerdilnya saya dan betapa Maha Agungnya Allah. HHhh sedih. TApi, itulah hakikat seorang hamba. Semakin dekat dengan Allah dari ke hari. Karena Allah memerintahkan dalam QS ADz Dzariyat ayat 56, bahwa tugas manusia itu beribadah.

Malam tadi (10 Agustus 2010) malam pertama solat tarawih. Saya awali solat tarawih di daerah Pondok Ranji. Dekat Komplek Pertamina. Nama masjidnya.?? duh Saya tidak lihat papan namanya tuh. Tapi bukan soal lah. Saya putuskan solat disana karena siangnya pergi ke Bintaro Plaza. Duh, shopping euy. Shopping pra ramadhan. Aha.^_^ Tapi bukan belanja-belanja accessories atau makanan. Tapi ke toko buku ternama di Indonesia. Tau kan..? Beli buku untuk bacaan ramadhan ini. Pak Beye dan Istananya dan majalah ekonomi syariah. Sepertinya menarik bukunya. Eh, kembali ke masjid tadi. Nah, di masjid itu agak gelap. Celana saya yang hitam dan ya, belum sempat mandi itu. He.. Dikerumuni nyamuk. Duh, gatalnya. PAdahal mau khusyu. tapi tak apalah itung-itung berbagi di bukan ramadhan. ^_^. Nyamuk mungkin juga makhluk Allah yang patut disantuni.

Saya yang biasa solat di masjid di kompek perumahan tempat saya tinggal, dan tidak terlalu mengherankan, agak keheranan dengan bacaan-bacaan yang jadi jeda antara setelah salam dengan akan solat lagi di masjid itu. Duh. Saya yakin bacaannya memang sah bagian dari ajaran Rasulullah atau sahabat. Tapi, kenapa mesti teriak-teriak? Ini sih tak jadi soal buat saya. Tapi, kok merasa terganggu ya. Masalahnya setelah seorang bilal membacanya, maka sahut-menyahutlah jamaahnya. Dan terkesan oleh saya cuma teriaknya saja yang diutamakan. Tapi, saya ga mau terlalu pusing membahas hal ini. Karena saya berpikir positif saja bahwa setidaknya itu jadi penyemangat untuk para orang tua yang kadang susah bangun lagi ketika sudah salam. He. Maaf ya pak. solatnya 23 rakaat. memang berbeda dengan di masjid dekat rumah. Tapi kan soal rakaat diserahkan pada ijtihad masing-masing. Mudah-mudahan tidak jadi perpecahan.

Ini malam saya menjalani solat tarawih pertama. secara keseluruhan merasa lebih tenang dari sebelumnya. karena jumlah solatnya yang banyak itu, semakin membuat saya bisa punya banyak kesempatan memperbaiki kekhusyuan dari satu solat ke solat berikutnya. Semoga Allah berikan hikmah lain di malam ini. Di solat tarawih kedua insyaAllah. Dan saya, Anda dan kita semua bisa mendapatkan hikmah yang telah Allah sediakan dengan bulan ramadhan ini. Hingga saat hari-hari ramadhan akan berakhir, kita begitu siap menjadi manusia baru. Dengan amal yang jumlahnya baru, dan penghayatan yang lebih baru. Semoga

*foto : http://sungaimahakam.com/wp-content/uploads/2009/07/backpacker-paris.jpg&imgrefurl

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manusia (Insan) Sebagai Objek Kaderisasi

Ketuban Pecah Dini Tak Harus Berakhir Operasi Caesar

Konsep Dasar Akuntansi