Membaca ; Membuka Jendela Hati


Bagi saya membaca itu membuka jendela hati. Meminjam sedikit istilah bahwa buku itu jendela dunia, dimana ilmu pengetahuan mencoba merangkum segala pengetahuan yang terhampar di seluruh penjuru alam dunia ke dalam kumpulan-kumpulan bentuk tulisan, suara, atau gambar-gambar. Meskipun sampai berakhirnya zaman pun, ilmu pengetahuan tidak akan pernah sampai pada himpunan ilmu yang utuh dan transcendental mengenai dunia dan segala isi yang ada di dalamnya. Apa yang kemudian menjadi hasil dari membaca itulah seharusnya membuka satu per satu jendela-jendela yang boleh jadi selama ini tertutup rapat sehingga sinar hidayah sulit masuk ke dalamnya. Kodrat kemanusiaan kita senyata-nyatanya memang telah tertanam benih ragam kebaikan yang dianugerahkan Allah SWT. Berpotensi besar menjadi pribadi yang luhur, berakhlak mulia dan penuh kasih saying. Meski pada saat yang sama secara asasi pula kita juga memiliki potensi keburukan yang bisa menyebabkan diri larut dalam kezaliman-kezaliman bagi diri sendiri dan kejahatan-kejahatan kemanusiaan.

Apa yang telah tertanam di dalam hati, pada semua variannya, kebaikan yang telah tumbuh subur menjadi taman kebaikan, maka ia membutuhkan sinar yang memberi kehidupan agar mampu bertahan lebih lama. Membutuhkan desiran sepoi angin untuk mendesirkan daun-daun agar bertambahlah kesejukan di dalamnya. Menumbuhkan batangnya agar menjulang sampai ke langit-langitnya, memekarkan bunganya agar menambah harum ruang isi hatinya, meranumkan buahnya agar bisa menjadi penyegar bagi pemiliknya. Hingga hati terisi penuh dengan bunga-bunga kebaikan yang menambah gejolak jiwa agar bisa berubah menjadi akumulasi tekad (azzam) yang besar untuk benar-benar kebaikan itu tumpah ruah di dunia nyata. Dan membaca adalah salah satu cara dimana jendela-jendela itu bisa terbuka lebar, sehingga dengan leluasa hidayah itu bisa masuk ke dalamnya menambah situasi hati dalam mencintai Allah dan keluar memberi ragam kebaikan yang dengannya berharap hidayah pula bisa singgah di hati orang lain. Agar orang lain pun sama cintanya pula kepada Allah. Sehingga kita semua bisa sama-sama mencintai Allah dengan demikian. Mari Membaca.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manusia (Insan) Sebagai Objek Kaderisasi

Ketuban Pecah Dini Tak Harus Berakhir Operasi Caesar

Konsep Dasar Akuntansi