Andai Hanya Kau dan aku saja

Bersama malamMu yang kurasa begitu hangat. Ada suasana batin y7ang bahagia bercampur haru. Bahagia karena aku bisa merasakankembali saat-saat paling dirindukan para perindu. Khususnya aku. Saat aku bisa menangisi segala dosa. Mengingat kembali janji-janjiMu. Tersenyum merekah karena dibalik kekhawatiranku selalu ada ruang harapan dariMu. Dan aku merasakan bahwa Kau telah mendekat lebih cepat dari usahaku mendekatkan diri.

Andai hanya Kau dan aku saja. Barangkali ketergantunganku padaMu akan lebih besar. Kepasrahan diri dalam setiap masalah menjadi sangat intens. Ketakutan di sayap kiri dan harap di sayap kananku menjadi lebih seimbang. Cemasku di gelapnya malam, hanya akan kuadukan padaMu. Kekhawatiran di siang hari, hanya akan kusampaikan padaMu. Tidak untuk yang lain. Dan hanya untukMu.

Andai hanya Kau dan aku saja. Kisah-kisah hidupku hanya ada cerita-cerita tentang kedekatanku padaMu. Hanya ada sejarah penghambaan yang murni dariku untukMu. Dan hanya ada peristiwa-peristiwa tentang aku bersimpuh selalu padaMu.

Andai hanya Kau dan aku saja. Yang kuingat hanya diriMu. Yang kupikirkan hanay Keagungan dan KebesaranMu. Yang kuamati hanya pesona penciptaanMu. Dan yang kusadari hany aku sebagai hambaMu. Biar ingatan, pikiran, pengamatan, dan kesadaran menjelaskan bahwa Kau saja yang buatku haru.

Andai hanya Kau dan aku saja. Dan jika Kau perkenankanku berkata begitu. Dan jika syariatMu tidak melarangku seperti itu berucap. Biarkan aku rasakan itu semua ya Allah. Atau jika tidak. Tetapkan diriku agar tetap bisa merasakan saat-saat itu. Semuanya. Meski kenyataannya tidak sebagaimana andaiku. Agar aku padamu saja menunjukkan cinta, duhai Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manusia (Insan) Sebagai Objek Kaderisasi

Ketuban Pecah Dini Tak Harus Berakhir Operasi Caesar

Konsep Dasar Akuntansi