Kemauan Kolektif yang Besar

Sejenak aku merenung tentang organisasi yang saat ini aku bergabung di dalamnya. Karena tidak sampai hitungan bulan, masa amanah itu kan berakhir untuk kemudian melanjutkan kembali apa yang menjadi kewajiban kami di dalamnya untuk meng'eksekusi' semua rencana-rencana praktis dakwah kampus. Ada kekhawatiran yang begitu kuat menjelang datangnya hari bersejarah itu. Hari dimana tuntutan peran yang lebih besar menjadi keharusan untuk dipikul. Menjadi kewajiban untuk dilaksanakan. Dan boleh jadi kesiapan yang semestinya besar ternyata belum kunjung kunjung digenggam. Kekhawatiran itu ialah pada kemauan kolektif kita yang cacat. Yang akan jadi sebab semua rencana-rencana besar tidak mungkin dieksekusi secara mulus. Sekalipun ada, maka rapuh 'kebesarannya'. Seolah besar namun kerdil di dalam.

Menjadi organisasi besar kadang tidak terlalu dibutuhkan. Sebab punggawa-punggawa islam pada dasarnya umat yang satu. Keinginan-keinginan dalam membesar-besarkan organisasi bukan keputusan yang bijak pada kasus tertentu. Ada kebutuhan yang jauh lebih mendesak bagi dakwah untuk secara kolektif dipikul berdasarkan distribusi beban yang bisa diambil alih. bersambung...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manusia (Insan) Sebagai Objek Kaderisasi

Konsep Dasar Akuntansi

Ketuban Pecah Dini Tak Harus Berakhir Operasi Caesar