Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Tidak Pernah Iri, Kecuali. . .

Demi Allah saya tidak pernah iri dengan mereka yang hidupnya tampak bermegah-megah dalam harta memiliki aset tidak bergerak dimana-mana memiliki deretan mobil mewah di garasinya dan hidup dalam popularitas yang banjir pujian setiap waktunya Aku hanya iri pada mereka yang secara kasat mata tampak orang-orang biasa saja bukan seorang yang kaya harta apalagi punya kendaraan mewah ataukah lagi populer di mata manusia bahkan tempat tinggal merekapun masih sewa kendaraan mereka hanya roda dua yang sangat sederhana tapi tampak sekali mereka menjalani setiap episode kehidupannya, yang dicari hanya kasih sayang Allah. yang dicari hanya ridho dari Rabbnya mereka terima setiap rizki dariNya dengan penuh rasa syukur yang demikian mendalam setiap rizki halal yang ia terima dari ikhtiarnya bekerja, kemudian diolah dengan penuh cinta oleh istrinya menjadi makanan halal, yang disuapi ke dalam mulut anak-anaknya dan hanya kalimat Alhamdulillah yang terucap sesudahnya waktu-waktunya tampak habis untuk b...

Hati Tetap Tenang. Tak Peduli Sedang Sempit atau Lapang Harta

Kalaulah ketenangan dan kebahagiaan itu ada di dalam hati,  mengapa kita masih saja berorientasi, meyakini dan meletakkannya letaknya pada harta yang melimpah, rumah yang megah dan kendaraan yang mewah? hari-hari ini aku semakin terus diyakini kebenaran atau fakta itu bahwa bahagia itu letaknya di hati yang dengannya hidup menjadi jauh lebih tenang tanpa khawatir atau risau terhadap masa depan yang berlebihan ketenangan hati tidak dijajakkan atau dijual di dealer-dealer mobil mewah ketenangan hati tidak include dalam value produk properti dan ketenangan hati tidak melekat pada harta yang kita telah dan belum dimiliki tapi ketenangan hati muncul pada saat kita tak lagi risau sama sekali tentang apapun yang sedang terjadi pada diri kita di dunia ini sebab seluruhnya telah digantungkan pengurusannya kepada Rabbul Izzati, Allah azza wa jalla Maka, untuk merasakan ketenangan hati secara berulang-ulang di setiap waktu datangilah Sang Pemilik Hati (Allah) bermesraanlah dengan terus menyeb...

Makin Sadar

Makin kesini makin menyadari, bahwa utuk perkara dunia kita hanya perlu mempertajam setidaknya 1-2 keahlian yang jadi strenght point kita. menjadi positioning kita sebagai seorang manusia yang hidup di dunia, sekaligus menjadi pembeda strenght point yang secara konsisten kita terus asah agar menjadi expertnya dan up to date perkembangannya dengan konsisten belajar.  Lalu, memperkayanya dengan latihan, menambah jumlah durasi atau jam terbang dan perbanyak action di bidang keahlian kita itu menjadi sebuah manifestasi atau karya kita Bagaimana keahlian atau bidang lain diluar expertis kita? ya cari aja orang lain yang punya keahlian itu reach out mereka, engage mereka, collab sama mereka gak cukup waktu agaknya kalau kita "terlalu rakus" untuk expert di semua hal yang kita anggap kita bisa seperti seolah kita mau unggul dari semua orang. gak mau kalah dan terkalahkan. atau bahkan hanya demi untuk narsis dengan mencari validasi dan pengakuan dari orang lain.  Demi kata "Heba...