Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Jangan Cabut Subsidi BBM !!

Gambar
Terkait Subsidi BBM, pemerintah memprediksi bahwa subsidi akan mengalami pembekakan di akhir tahun dan melewati pagu yang dipatok dalam APBNP 2014 yakni sebesar Rp. 246,49 Trilyun apabila tidak ada kebijakan untuk melakukan penyesuaian harga BBM. Laporan realisasi anggaran Kementerian Keuangan menunjukkan, di Triwulan kedua 2014, realisasi penyaluran subsidi BBM mencapai Rp 100,7 triliun. Angka itu melonjak tajam dibanding realisasi pada periode triwulan I 2014 yang hanya Rp 20,0 triliun. Sehingga realisasi subsidi untuk semester pertama 2014 mencapai Rp. 120,7 Trilyun, atau sudah mencapai setengah dari pagu anggaran subsisi BBM menurut APBNP 2014. Hal ini dikhawatirkan karena biasanya pada semester kedua konsumsi BBM subisdi selalu lebih tinggi dari paro pertama tiap tahunnya. Pemerintahan SBY menjelang berkahirnya ini sudah melakukan langkah-langkah penghematan, mendisiplinkan alokasi subsidi agar tidak salah penyaluran dan dimaksudkan untuk menghindari membengkaknya subsidi BBM a...

Tantangan Ekonomi Pemerintahan Baru

Gambar
Setelah rakyat Indonesia menanti-nanti seperti apa akhir dari proses Pemilihan  Presiden 2014, setelah adanya gugatan pasangan Prabowo-Hatta ke Mahkamah Konstitusi, kemarin, Kamis 21 Agustus 2014 tepat pukul 20.44 Majelis Hakim Konstitusi menolak gugatan Prabowo-Hatta untuk seluruhnya. Mk menilai bahwa dalil-dalil gugatan yang diajukan Prabowo-Hatta tidak terbukti, sehingga putusan penolakan seluruh gugatan tersebut, praktis memuluskan pasangan Jokowi- Jusuf Kalla ke Istana. Maka secara resmi Joko Widodo dan Jusuf Kalla akan memimpin pemerintahan baru selama 5 tahun ke depan.   Belum lagi dilantik, pemerintahan baru ini sudah dihadapkan pada situasi ekonomi yang trennya cenderung mengkhawatirkan. Tidak ada jeda untuk sekedar berleha-leha bagi Jokowi-Jk selepas resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode selanjutnya. Segudang tugas sudah menanti untuk diselesaikan dan perlu segera dikeluarkan kebijakan yang secara kompehensif menjaga perekonomian agar tetap stabil ...

Alasan Dokter Negara Maju "Pelit" Memberikan Obat ke Anak

Gambar
Belum sebulan aku tinggal di Belanda, dan putraku Malik terkena demam tinggi. Setelah tiga hari tak ada perbaikan aku membawanya ke huisart (dokter keluarga) kami, dr. Knol. "Just wait and see. Don’t forget to drink a lot. Mostly this is a viral infection." kata dokter tua itu. "Ha? Just wait and see?" batinku meradang. Ya, aku tahu sih masih sulit untuk menentukan diagnosa pada kasus demam tiga hari tanpa ada gejala lain. Tapi masak sih nggak diapa-apain. "Obat penurun panas Dok?" tanyaku lagi. "Actually that is not necessary if the fever below 40 C." Sebetulnya di rumah aku sudah memberi Malik obat penurun panas, tapi aku ingin dokter itu memberi obat lain. Sudah lama kudengar bahwa dokter disini pelit obat. Karena itu, aku membawa obat dari Indonesia. Dua hari kemudian, demam Malik tak kunjung turun dan frekuensi muntahnya bertambah. Aku kembali ke dokter. Dia tetap menyuruhku wait and see. Pemeriksaan laboratorium akan dilakukan bi...

Wonderful Husband

Gambar
Judul Buku             : Wonderful Husband                                    Menjadi Suami Disayang Istri Penulis                       : Cahyadi Takariawan ISBN : 978-602-1680-03-2 Penerbit                    : Era Adicitra Intermedia Ketebalan : xxii, 314 halaman Ukuran : 14,5 cm Harga : Rp. 55.000,- Tahun Terbit             : November 2013 Kota Terbit               : Surakarta WONDERFUL HUSBAND Oleh : Erwin Setiawan Buku karya Cahyadi Takariawan yang sekaligus seorang konselor dan trainer di Jogja Family Center ini merupakan seri kedua dari buku best seller Wonderful Fam...