Sakinah Qalbiyah

Duhai sahabat..

Kita ini sedang hidup di dunia. Tempat dimana segala sesuatu yang kita harapkan dan inginkan tidak serta merta ada dalam sekejap mata. Tempat dimana diri tertempa oleh keadaan yang ditakdirkan maupun yang kita ada-adakan. Dan setiap kita, Saya dan juga Anda, adalah pemeran utama dari kehidupan yang sejatinya fana.

Duhai sahabat,…

Berfikirlah lebih mendalam. Tentang dunia dan seisinya yang hingga saat ini engkau masih saja terlena olehnya.
Ia seringkali merampas kebahagiaan, mencuri ketenangan jiwa dan melumat kesadaran logika. Jika ia kau miliki melampaui dari apa yang engkau butuhkan, ia menyita kesadaran diri akan kesyukuran yang semestinya untuk diberikan kepada orang lain yang membutuhkan atau mempergunakannya untuk kepentingan yang tidak dinikmati sendirian. Dan jika ia kau harapkan perolehannya karena kebutuhan yang teramat sangat, ia juga seringkali mengiris sedikit demi sedikit kesabaran diri yang telah kau jaga keutuhannya. Sehingga, antara kondisi keduanya, baik berlebih harta yang keu miliki atau saat kekurangan menerpa, sungguh engkau benar-benar terenggut kebahagiaannya. Maka berfikirlah sejenak dengan lebih mendalam. Adakah suasana jiwa di dalam hati, dimana ia tetap terjaga ketenangannya, kebahagiaannya, meski menghadapi kondisi keduanya.

Duhai sahabat..

Aku memang tidak mampu menggambarkan situasi yang sebagaimana dimaksud secara jelas. Dengan ilustrasi ataupun visualisasi. Yang jelas, kondisi tersebut memang ada. Dan benar-benar ada. Ia hadir dari ketulusan hati, kebenaran niat dan keikhlasan. Tenang. Setenang-tenangnya. Oleh sebab ia (hati) tidak terasuki ke dalamnya melainkan adanya keyakinan mendalam akan Maha Penolongnya Allah SWT yang tidak tidur. Yang tidak pernah luput menunjukkan Maha Rahmaan dan Rahiimnya. Maka, segala pikiran, perasaan, sebenar-benarnya disandarkan kepada Allah. Maka dengan demikian, Sakinah Qalbiyah itu memang ada. Di sana. Di dalam dada hamba-hamba yang merindu Rabbnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manusia (Insan) Sebagai Objek Kaderisasi

Ketuban Pecah Dini Tak Harus Berakhir Operasi Caesar

Konsep Dasar Akuntansi