Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Alasan Dokter Negara Maju "Pelit" Memberikan Obat ke Anak

Gambar
Belum sebulan aku tinggal di Belanda, dan putraku Malik terkena demam tinggi. Setelah tiga hari tak ada perbaikan aku membawanya ke huisart (dokter keluarga) kami, dr. Knol. "Just wait and see. Don’t forget to drink a lot. Mostly this is a viral infection." kata dokter tua itu. "Ha? Just wait and see?" batinku meradang. Ya, aku tahu sih masih sulit untuk menentukan diagnosa pada kasus demam tiga hari tanpa ada gejala lain. Tapi masak sih nggak diapa-apain. "Obat penurun panas Dok?" tanyaku lagi. "Actually that is not necessary if the fever below 40 C." Sebetulnya di rumah aku sudah memberi Malik obat penurun panas, tapi aku ingin dokter itu memberi obat lain. Sudah lama kudengar bahwa dokter disini pelit obat. Karena itu, aku membawa obat dari Indonesia. Dua hari kemudian, demam Malik tak kunjung turun dan frekuensi muntahnya bertambah. Aku kembali ke dokter. Dia tetap menyuruhku wait and see. Pemeriksaan laboratorium akan dilakukan bi...